BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan
teknologi yang sangat cepat dan pesat saat ini, baik di bidang informasi, komunikasi dan sebagainya, banyak
hal yang perlu diperbaharui agar kemajuan teknologi ini terus berkelanjutan,
tidak hanya sekedar menjadi user, namun
kita sebagai pengguna yang cerdas juga perlu mendalami bahkan ikut mengembangkan
teknologi itu sendiri. Di lain hal, kita juga perlu mengetahui dasar-dasar
maupun sejarah dari teknologi tersebut. Di era modern ini, perkembangan yang
paling menonjol adalah perkembangan di bidang telekomunikasi.
Dewasa ini, Media telekomunikasi
merupakan bagian penting yang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Di
antara perkembangan- perkembangan tersebut seperti adanya Celular Phone, Smartphone, Gadget, Tablet dan sebagainya. Maka ,
kita juga perlu mengetahui bagaimana awal perkembangan teekomunikasi itu
sendiri.
Telepon seluler (Celular phone) atau
telepon genggam (handphone) saat ini sudah menjadi bagian dari gaya
hidup masyarakat modern. Dimana hampir setiap orang, termasuk mahasiswa,
menggunakan handphone untuk mempermudah melakukan komunikasi serta
mendapatkan informasi. Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi
elektronik yang mempunyai kemampuan dasar dengan telepon fixed line konvensional, tetapi dapat
dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (nirkabel, wireless).
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam tentang perkembangan telepon seluler dari zaman ke zaman
dan dampak yang dialami oleh pemakai telepon seluler.
B.
RUMUSAN MASALAH
-
Apa itu Telepon Seluler ?
-
Bagaimana sejarah perkembangan telepon seluler ?
-
Apa saja manfaat perkembangan telepon seluler?
C.
TUJUAN DAN MANFAAT
-
Mengetahui dan memahami pengertian telepon seluler
-
Mengetahui Sejarah perkembangan telepon seluler
-
Mengetahui Manfaat perkembangan telepon seluler
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Telepon Seluler
Telepon seluler (ponsel)
atau
telepon
genggam (telgam)
atau handphone (HP) atau disebut
pula adalah
perangkat telekomunikasi elektronik
yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan
tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications ) dan sistem CDMA (Code
Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia
adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler
Indonesia (ATSI).
B. Sejarah Telepon Seluler
Penemu sistem telepon genggam yang
pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada
tanggal 03 April 1973, walaupun
banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu
divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah
DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang
kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi
tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang
berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon
genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram.
Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Pada
tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara
dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon
genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk
mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem
jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV
yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat
berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang
diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor
(1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah
studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia
menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di
bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel
dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja
ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain
sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan
ponsel menjadi nyaman.
Selain berfungsi untuk melakukan dan
menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan
penerimaan pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula
penyedia jasa telepon genggam
di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan
menambahkan jasa videophone, sebagai alat
pembayaran, maupun untuk televisionline di
telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang
multifungsi.
Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini ponsel
juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat
lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, game,
dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). Selain fitur-fitur tersebut, ponsel
sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di
ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel tersebut menjadi mini
komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk
melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut
diselesaikan dalam waktu yang
singkat.
C.
Perkembangan Telepon Seluler
v Generasi 0
Handie-talkie
SCR536
Sejarah penemuan telepon seluler tidak
lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan
telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit
Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928
Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada
semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi
berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory
Corporation (sekarang Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536,
yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa
ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai
diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943
Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah
pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat
ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak
operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih
menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk
menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah
pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti
sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh
insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep
penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini
baru dikembangkan pada 1960-an
v Generasi I
Telepon genggam generasi pertama disebut
juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973,
Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan
diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan
oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang
telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat
analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825
Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz.
Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional.
Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar
untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga
dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki
masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas
pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
v Generasi II
Generasi kedua
atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan
teknologi CDMA, sedangkan di
Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM
menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz.
Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar.
Pada generasi 2G sinyal analog sudah
diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi
telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon
seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih
ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang
lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih
kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran
dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga
mengurangi efek radiasi yang
membayakan pengguna.
v Generasi III
Generasi ini
disebut juga 3G yang
memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang
lebih luas, termasuk internet sebaik video
call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia
telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA,
dan CDMA 2000.
Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan
kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang
menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel
sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC.
Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile
v Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth
Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru
dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah
ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan
lain-lain. Sistem 4G berdasarkan
heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam
sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan
tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk
menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan
pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti,
video conferencing, online game, dan lain-lain.
v Evolusi Telepon
Genggam yang di Kelompokan Berdasarkan Tahunnya
Pada tahun 1983, Ponsel komersial pertama yang
diluncurkan ke pasaran adalah Motorola DynaTAC 8000x. Bodinya besar dan berat.
Akibatnya, dijamin tangan bakal pegal-pegal setelah menggunakan ponsel ini.
Ponsel ini tak punya fitur lain selain melakukan dan menerima panggilan.
Maklum, jaringan seluler yang tersedia kala itu hanya Advanced Mobile Phone System
(AMPS) atau dikenal dengan sebutan 1G. Selain itu, ponsel ini hanya mampu
bertahan selama satu jam saja untuk masa talktime dan delapan jam untuk masa
standby. Toh, di masanya, kehadiran ponsel ini adalah sesuatu yang
revolusioner. Di masanya ponsel ini dijual dengan harga selangit. Itu sebabnya,
kala itu pemilik ponsel adalah orang – orang yang kelebihan duit.
Pada tahun 1989, Motorola
merilis ponsel MicroTAC 9800x. Ponsel ini lebih ringan dan lebih kecil
dibanding ponsel seri Motorola DynaTAC maupun ponsel jenis lainnya. Bentuknya
yang seperti itu membuat ponsel ini nyaman digunakan. Tetap saja, ponsel ini
tak bisa dibeli banyak orang. Ponsel jenis ini harga resminya sekitar 11 juta
rupiah dan di pasar gelap dilego sekitar 19 juta rupiah. Sekedar informasi,
lewat MicroTAC 9800X ini Motorola memperkenalkan konsep ponsel berbentuk flip.
Pada tahun 1993, IBM memperkenalkan ponsel cerdas yang
diberi nama Simon. Namun, produk ini baru dilempar ke pasaran satu tahun
kemudian. Selain berfungsi sebagai ponsel, Simon memiliki fitur kalender, buku
alamat, world clock, kalkulator, notepad, e-mail serta game. Smartphone ini
juga telah didukung oleh layar touch screen. Simon diluncurkan ke pasaran pada
1994 oleh BellSouth.
Di tahun 1996, Motorola merilis StarTAC, ponsel
pertama yang berdesain clamshell sekaligus ponsel pertama yang menggunakan
layar display. Ponsel ini juga menyandang gelar sebagai ponsel pertama di dunia
dengan fitur getar. Motorola StarTAC amat digemari di zamannya.
Pada awal 19999, Ponsel perlahan-lahan mulai
meninggalkan fungsi khitahnya. Teknologi second generation network atau 2G
memungkinkan ponsel dilengkapi fitur mengirim dan menerima pesan. Seiring
booming internet dan jaringan komunikasi yang makin maju, Nokia merilis ponsel
Nokia 7110 yang dilengkapi fitur WAP mobile web surfing. Aplikasi ini berfungsi
untuk mengakses dunia maya via internet.
Nah, Di tahun 2000, Hadir tanpa
antena internal di tubuhnya membuat Nokia 3210 menjadi ponsel paling inovatif
di zamannya. Namun terobosan yang paling dahsyat dari ponsel ini, menjadikan
ponsel dari sebuah alat yang hanya dimiliki oleh kaum berduit menjadi sebuah
perangkat untuk berkomunikasi yang praktis dan bisa dimiliki siapa saja.
Sekadar catatan, sejak dirilis 10 tahun lalu, Nokia 3210 telah terjual mencapai
150 juta unit lebih. Ini membuat ponsel ini sebagai ponsel paling laku di
dunia. Kemudian di tahun yang sama, Lewat Samsung
SCH-M105, pengguna ponsel bisa mendengarkan musik dengan format MP3. Terobosan
ini menjadi cikal bakal kehadiran ponsel-ponsel musik.
Pada tahun 2001, ponsel dengan akmera diperkenalkan. Teknologi
ponsel terus berkembang. Pada 1997, Philippe Kahn sukses membuat ponsel yang
dilengkapi kamera. Namun, ponsel kamera pertama yang dijual di pasaran adalah
J-SH04 buatan Sharp Corporation yang dirilis di Jepang pada November 2000.
Kamera ponsel terus berkembang. Bahkan kini ada beberapa ponsel yang
kualitasnya menyamai kamera profesional.
Pada tahun 2002, Era ponsel
raksasa saat ini yaitu Blackberry pun
dimulai. Research In Motion menciptakan sebuah peranti yang
dinamakan BlackBerry. Peranti ini awalnya adalah pager dua arah. Baru kemudian
pada 2002, RIM merilis ponsel cerdas BlackBerry 5810 yang merupakan cikal bakal
ponsel BlackBerry yang dikenal seperti sekarang.
C.
Cara Kerja Telepon Seluler
Didalam ponsel, terdapat sebuah pengeras suara, mikrofon, papan tombol,
tampilan layar, dan powerful circuit board dengan
mikroprosesor yang membuat setiap telepon seperti komputer mini. Ketika
berhubungan dengan jaringan nirkabel, sekumpulan
teknologi tersebut memungkinkan penggunanya untuk melakukan panggilan atau
bertukar data dengan telepon lain atau dengan komputer.
Jaringan nirkabel beroperasi dalam
sebuah jaringan yang membagi kota atau wilayah kedalam sel-sel yang lebih
kecil. Satu sel mencakup beberapa blok kota atau sampai 250 mil persegi. Setiap
sel menggunakan sekumpulan frekuensi radio atau
saluran-saluran untuk memberikan layanan di area spesifik. Kekuatan radio ini
harus dikontrol untuk membatasi jangkauan sinyal geografis.
Oleh Karena itu, frekuensi yang sama dapat digunakan kembali di sel terdekat.
Maka banyak orang dapat melakukan percakapan secara simultan dalam sel yang
berbeda di seluruh kota atau wilayah, meskipun mereka berada dalam satu
saluran.
Dalam setiap sel, terdapat stasiun
dasar yang berisi antena nirkabel dan perlengkapan radio lain. Antena nirkabel
dalam setiap sel akan menghbungkan penelepon ke jaringan telepon lokal, internet, ataupun
jaringan nirkabel lain. Antena nirkabel
mentransimiskan sinyal. Ketika ponsel
dinyalakan, telepon akan mencari sinyal untuk
mengkonfirmasi bahwa layanan telah tersedia. Kemudian telepon akan
mentransmisikan nomor identifikasi tertentu, sehingga jaringan dapat melakukan
verifikasi informasi konsumen- seperti penyedia layanan nirkabel, dan nomor
telepon.
Ketika melakukan panggilan dari ponsel
ke telepon rumah biasa, panggilan tersebut akan berjalan-jalan di
melalui antena nirkabel terdekat dan akan diubah oleh penghantar nirkabel' ke
sistem telepon landline tradisional. Panggilan tersebut kemudian akan
langsung diarahkan ke jaringan telepon tradisional dan ke orang yang menjadi
tujuan panggilan.
Ketika melakukan panggilan dari ponsel ke ponsel, panggilan akan
dirutekan melalui jaringan landline kepada pengantar nirkabel penerima
atau akan dirutekan dalam jaringan nirkabel' ke tempat sel terdekat dengan
orang yang menjadi tujuan panggilan. Pada saat berbicara di ponsel, maka
telepon genggam akan menangkap suara dan mengubah suara menjadi energi frekuensi radio (gelombang
radio). gelombang radio akan berjalan melalui udara hingga menemukan penerima
di stasiun dasar terdekat. Stasiun dasar kemudian akan mengirimkan panggilan
tersebut melalui jaringan nirkabel
hingga sampai pada orang yang menjadi tujuan telepon.
D.
MANFAAT TELEPON SELULER
Handphone merupakan salah
satu dari perkembangan teknologi. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, fungsi
handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi manusia juga dapat
mengakses internet, SMS, berfoto dan juga saling mengirim data. Dampak yang
ditimbulkan dari handpone mungkin tidak kita sadari sama sekali. Selain
memudahkan dalam berkomunikasi sebagai dampak positif yang manusia dapatkan,
terdapat pula dampak negatif yang manusia dapatkan sebagai akibat menggunakan handphone
atau telepon genggam ini.
Kehadiran HSDPA dari jalur seluler GSM
memang sanggup menepis mimpi buruk internet lelet. Berbekal bandwith
hingga 3,6 megabits per detik (mbps), teknologi 3,5G ini meninggalkan
pendahulunya. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kbps. Penerusnya, EDGE
yang juga dikenal dengan 2,75G, mentok di 150 kbps. Sedangkan WCDMA alias 3G
baru bisa mengusung data secepat 384 kbps. Tak mengherankan jika HSDPA segera
menjadi idola baru operator telekomunikasi di Indonesia. Teknologi nirkabel
pita lebar ini menjadi tumpuan untuk mendongkrak jumlah pengguna internet pita
lebar di Indonesia. Indosat memelopori layanan ini pada penghujung tahun silam,
lalu disusul oleh XL. Keduanya sama-sama menawarkan HSDPA sebagai paket akses
data supercepat. Mereka juga menyediakan kartu data PCMCIA dan modem USB yang
kompatibel dengan HSDPA. Belakangan, awal April lalu, Telkomsel ikut mengusung
akses data via HSDPA. Mereka mengklaim kecepatan akses datanya sampai 3,2 mbps
atau 10-40 kali lebih cepat dari koneksi dial up internet biasa. Sasaran
mereka adalah 4,5 juta pelanggan Telkomsel GPRS.
Dampak penggunaan telepon seluler yang pertama adalah
meningkatkan konektivitas, baik jarak dekat maupun jarak jauh dan
mengurangi jumlah waktu dimana kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut Kate Fox dari Pusat Penelitian Masalah Sosial, telepon seluler
memfasilitasi “terapi gosip” dan bertindak sebagai “garis hidup sosial” di
dunia modern yang sibuk saat ini. Kita perlu hadir secara fisik dengan
seseorang di era pra-handphone, hari ini kita dapat berbicara dengan seseorang
dimana saja sambil berjalan-jalan atau duduk di kafe.
Kedua, dampak telepon seluler telah mempengaruhi cara
seseorang melakukan bisnis. Sebuah studi di tahun 2007 oleh Australia National
University melaporkan bahwa hampir setengah dari subjek yang diwawancarai
mengatakan tidak mungkin atau sulit untuk melakukan pekerjaan tanpa telepon
seluler. Dampak telepon seluler bagi kehidupan sosial juga menemukan
bahwa setengah dari responden menggunakan handphone mereka untuk tujuan bisnis
saat melakukan liburan, mengaburkan batas antara kehidupan kerja dan kehidupan
pribadi. Temuan lain adalah memiliki handphone meningkatkan beban kerja
seseorang, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa handphone meningkatkan
produktivitas mereka.
Ketiga adalah dampak demografis. Telepon seluler memiliki
pengaruh yang berbeda pada demografis yang berbeda. Warga lanjut usia, terutama
mereka yang memiliki masalah mobilitas, bisa mengurangi rasa terisolasi dengan
menggunakn handphone dan tidak tergantung pada kunjungan dari orang lain untuk
tetap berhubungan dengan dunia luar.
Dampak positif handphone bagi anak-anak dan remaja adalah
memungkinkan mereka mengembangkan kemandirian mereka. Penelitian tahun 2007
oleh Australia Nastional University mengungkapkan bahwa 30% orang tua akan
membiarkan anak mereka berada di luar jika memegang handphone agar tetap bisa
dihubungi.
Keempat, memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dalam
berbagai cara, termasuk panggilan, pesan teks, IM (Instant Messaging), dan email.
Berkomunikasi melalui teks memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan
dengan orang lain yang mungkin tidak tepat untuk dilakukan di depan umum atau
di acaraa tertentu. Dengan terciptanya telepon seluler smartphone, pengguna
dapat mengakses akun jejaring sosial melalui handphone mereka, meningatkan
jumlah metode dimana seseorang dapat berkomunikasi.
Teknologi ponsel juga memudahkan kita dalam
berkomunikasi, kita tidak lagi harus bertatap muka apabila ingin berbicara, kia
bisa menggunakan ponsel untuk menelpon, sms, bahkan videocall. Jangankan untuk
kegiatan sehari-hari, pada saat hari raya iedul fitri saja contohnya, kita
dengan mudah telpon atau sms untuk mengucapkan maaf lahir batin apabila kita
tidak sempat berkunjung, kurang afdol memang, tapi setidaknya kita telah
dimudahkan dengan cara itu.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin cepat
dan canggih, kita sebagai masyarakat harus mampu menyikapi dengan cermat,
jangan sampai kita mendapatkan kerugian gara-gara menggunakan teknologi tinggi
hanya karena ikut-ikutan saja atau gaya-gayaan semata. Terutama saat ingin
membeli ponsel baru, itu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan kita, jangan
kita membeli ponsel karena sedang trendnya, padahal kita belum menguasai benar
cara pengoprasiannya, dan yang terjadi justru akan mubadzir sebab tidak dapat
menggunakanfasilitas yang terdapat dalam ponsel tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telepon seluler atau handphone atau disebut
pula adalah
perangkat telekomunikasi elektronik
yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan
tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan teknologi handphone,
baik kualitas, fasilitas serta fitur-fiturnya terus berkembang seiring jalannya
waktu guna memanjakan pemiliknya. Handphone saat ini tidak hanya
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal saja, tetapi juga sebagai alat
pengambil gambar, pemutar musik, penyimpan data, dan lain sebagainya.
Manfaat dari kemajuan
telepon seluler antara lain : Meningkatkan konektivitas, dampak telepon seluler
telah mempengaruhi cara seseorang melakukan bisnis, dampak demografis, dan
dampak positif handphone bagi anak-anak dan remaja adalah memungkinkan
mereka mengembangkan kemandirian mereka. Penelitian tahun 2007 oleh Australia
Nastional University mengungkapkan bahwa 30% orang tua akan membiarkan anak
mereka berada di luar jika memegang handphone agar tetap bisa dihubungi.
- Bonus 50% dari Deposit di Tahun Baru 2022
BalasHapus- Bonus Hanya Berlaku untuk permainan Slot Online HABANERO , PGSOFT , Pragmatic Play , CQ9 dan Spade Gaming
- Minimal Deposit Untuk mendapatkan bonus 50.000
- Maksimal Bonus yang di berikan adalah 250.000
- Bonus dapat di Claim secara Otomatis pada saat anda melakukan pindah dana ke permainan
- Periode Tanggal 1 Januari 2022
- Untuk melakukan withdraw harus mencapai minimal VBA (Valid Bet Amount) 5x dari deposit + Bonus
Contoh melakukan Deposit 100rb dan mendapatkan bonus 50rb untuk melakukan withdraw VBA anda harus mencapai (100+50) x5 = 750
Untuk melakukan Withdaw VBA anda harus mencapai 750
- Jika tidak mencapai syarat dan memaksa untuk melakukan withdraw , maka akan di kenakan potongan sebesar 2x Bonus yang di berikan
- Setiap akun hanya di perbolehkan melakukan claim 1 kali selama periode
- Keputusan Pihak MBO128 adalah mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat
- Pihak MBO128 berhak untuk menghentikan , menunda dan mengganti Event bila adanya hal-hal tertentu