Penetapan Al-dd
dan H-dd Tanah
Sifat-sifat fisika dan kimia yang erat hubungannya
dengan lenyap dan timbulnya ion H menduduki tempat yang penting didalam ilmu
tanah. Sifat ini menggambarkan reaksi kimia yang terjadi didalam tanah, yang
disebut masam, netral, dan alkali.
Dua masalah utama yang melekat pada tanah – tanah masam bagi suatu
tanaman adalah :
Keracunan Alumunium,Kejenuhan Al
yang lebih tinggi.
Keracunan Al
ini akan merugikan tanaman yang akhirnya akan menurunkan produksi
sehingga pendapatan akan tanaman itu akan berkurang.
Keracunan alumunium langsung
merusak akar tanaman, menghambat pertumbuhannya, dan
menghalangi pengambilan
dan translokasi kalsium maupun fopor.
Didalam
tanah yang memiliki pH yang rendah atau bereaksi masam permasalahan utama
adalah kelarutanAl, Fe, Mn dan unsur mikro lainnya yang cukup tinggi, yang
bersifat racun bagi tanaman. Selain itu akan terjadi interaksi antar ion Al dan
P, dimana Al akan mengikat P tanah ataupun dari pupuk dalam bentuk persenyawaan
yang tidak larut dan merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh tanah-tanah
masam.
Didalam
tanah yang ber-pH rendah yang menjadi masalah utama adalah kelarutan Al, Fe, Mn dan unsur mikro lainnya yang cukup
tinggi, yang bersifat toksik atau racun pada tanaman. Selain itu akan terjadi
interaski antara ion Al dan P dimana Al akan mengikat P tanah maupun dari pupuk
dalam bentuk persenyawaan. Alumunium didalam tanah berasal dari
pelarutan mineral silikat. Ion Al3+ sangat reaktif didalam larutan
tanah. Ion alumunium akan selalu terhidrolisis membentuk komplek Al (OH)6
pada reaksi dibawah ini:
Al3+
+ H2O ---------- Al(OH)3 + 3 H+
Pengapuran
adalah istilah pertanian yang digunakan untuk menyatakan penambahan bahan kapur
dari senyawa oksida, hidroksida atau carbonat dan magnesium (Mg) didalam tanah.
Jumlah Al-dd dan yang terlarut dalam air tanah menghambat pertumbuhan, didalam
hal ini ditetapkan jumlahnya menurut reaksi:
Liat- Al + K+ ___________ Liat- K Al3+
Al3+ + 3 H2O _______
Al(OH)3 + 3 H+
H + + OH- _______ H2 O
Al(OH)3 + 6 F- _______
AlF63+ +
3 OH-
OH- + H+ _______ H2O
Tanah menjadi
asam karena kelebihan ion hidrogen menggantikan kation yang sifatnya basa. Prosesnya menjadi reversible bila kapur (Ca
dan Mg) ditambahkan. Dengan cara aksi
massa, Ca dan Mg mengganti kembali kedudukan ion-ion hidrogen dan Al. Al itu berasal dari mineral-mineral yang
larut dalam keadaan masam. Sedangkan
hidrogen berasal dari asam-asam yang banyak sekali sumbernya (air hujan, pupuk,
masam, eksudat akar, dsb).
Dua masalah utama tanah adalah keracunan Al dan kejenuhan
Al yang terlalu tinggi. Keracunan Al
langsung melukai akar tanaman, menghambat pertumbuhannya, dan menghalangi
pengambilan serta translokasi kalsium maupun fosfor. Kejenuhan Al yang ada sangat tergantung pada
tanaman. Ion OH- yang
dihasilkan segera menetralkan H+ dan Al3+, sehingga pH
tanah dpat mengikat dan Al mengendap sebagai aluminium hidroksida, kompleks
jerapan yang bebas dari Al dapat diisi oleh kation. Kation dari Ca dari kapur atau
kation-kation lain yang berasal dari pupuk atau mineral.
PH dan Pengaruh terhadap kesuburan tanah
Kesuburan
tanah adalah Suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsur hara dalam
keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik fisik, kimia
dan biologi tanah (Syarif Effendi, 1995).
Kesuburan tanah adalah kondisi suatu tanah yg mampu
menyediakan unsur hara essensial untuk tanaman tanpa efek racun dari hara yang
ada (Foth and Ellis ; 1997).
Tanah yang subur adalah tanah yang
mempunyai profil yang dalam (kedalaman yang sangat dalam) melebihi 150 cm,
strukturnya gembur remah, pH 6-6,5, mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi
(maksimum). Kandungan unsur haranya yang tersedia bagi tanaman adalah cukup dan
tidak terdapat pembatas-pembatas tanah untuk pertumbuhan tanaman (Sutejo.M.M,
2002)
pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang
diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH
antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai
contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air
laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai
alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai
pH 7 (Anonima,2010)
pH secara umum dibagi kedalam tiga
keadaan, yaitu reaksi tanah masam, reaksi tanah netral, dan reaksi tanah basa
atau alkali. Reaksi tanah ini secara umum dinyatakan dengan pH tanah berkisar 0
– 14, sedangkan untuk pertanian pH ini berkisar antara 4 – 9. Pengetahuan
mengenai reaksi tanah (pH) ini penting sekali karena banyak dipertimbangkan
dalam pemupukan, pengapuran, dan perbaikan keadaan kimia dan fisik tanah.(
Sarief ,1986)
Konsentrasi H+ dan OH- di dalam
tanah sebenarnya sangat kecil. Sebagai contoh tanah yang bereaksi netral
kandingaan ion H+ adalh sebanyak 1/ 10.000.000 mole per liter atau 10-7 mole
per liter. Nilai pH berkisar 0-14 dengan pH 7 disebut netral sedang pH kurang
dari 7 disebut masam dan pH lebih dari 7 disebut alkalis (Hardjowigeno, 2007).
Ada 2 metode yang paling umum
digunakan untuk pengukuran pH tanah yaitu kertas lakmus dan pH meter. Kertas
lakmus sering di gunakan di lapangan untuk mempercepat pengukuran pH.
Penggunaan metode ini di perlukan keahlian pengalaman untuk menghindari
kesalahan.Lebih akurat dan secara luas di gunakan adalah penggunaan pH meter,
yang sangat banyak di gunakan di laboratorium. Walaupun pH tanah merupakan
indikator tunggal yang sangat baik untuk kemasaman tanah, tetapi nilai pH tidak
bisa menunjukkan berapa kebutuhan kapur. Kebutuhan kapur merupakan jumlah kapur
pertanian yang dibutuhkan untuk mempertahankan variasi pH yang di inginkan
untuk sistem pertanian yang digunakan (Anonimb,2010).
Pentingnya pH adalah menentukan
mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman. pada umumnya unsur hara mudah
disserap akar tanaman pada pH tanah sekitar netral, karena pada pH tersebut
kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air. Pada tanah masam unsur P tidak
dapat diserap tanaman karena diikat (difiksasi) oleh Al, sedang pada tanah
alkalis unsur P juga tidak dapat diserap tanaman karena difiksasi oleh Ca
(Hardjowigeno, 2007).
pH tanah menunjukkan kemungkinan
adanya unsur-unsur beracun. Pada tanah-tanah masam banyak ditemukan ion-ion Al
di dalam tanah, yang kecuali memfiksasi unsur P juga merupakan racun bagi
tanaman. pada reaksi tanah yang masam, unsur mikro juga mudah larut, sehingga
unsur mikro ditemukan lebih banyak dan berpotensi menjadi toksik bila dalam
keadaan over.( Hardjowigeno, 2007)
Al-dd dan Pengapuran
Pengapuran
adalah istilah pertanian yang digunakan untuk menyatakan penambahan bahan kapur
dari senyawa oksida, hidroksida atau carbonat dan magnesium (Mg) didalam tanah.
Jumlah Al-dd dan yang terlarut dalam air tanah menghambat pertumbuhan, Aldd adalah kadar Aluminium dalam
tanah.Al dalam bentuk dapat ditukarkan (Al-dd) umumnya terdapat pada
tanah-tanah yang bersifat masam dengan pH < 5,0. Aluminium ini sangat aktif
karena berbentuk Al3+ ,monomer yang sangat merugikan dengan
meracuni tanaman atau mengikat fosfor. Oleh karena itu untuk mengukur
sejauh mana pengaruh Al ini perlu ditetapkan kejenuhannya. Semakin tinggi
kejenuhan aluminium, akan semakin besar bahaya meracun terhadap tanaman.
Kandungan aluminium dapat tukar (Al3+) mempengaruhi jumlah bahan kapur yang
diperlukan untuk meningkatkan kemasaman tanah dan produktivitas tanah
(Anonimous, 2009).
Aluminium
yang dapat dipertukarkan (Al-dd) dan Kejenuhan Aluminium
Al-dd adalah kadar Aluminium dalam
tanah.Al dalam bentuk dapat ditukarkan (Al-dd) umumnya terdapat pada
tanah-tanah yang bersifat masam dengan pH < 5,0. Aluminium ini sangat aktif
karena berbentuk Al3+ ,monomer yang sangat merugikan dengan
meracuni tanaman atau mengikat fosfor. Oleh karena itu untuk mengukur
sejauh mana pengaruh Al ini perlu ditetapkan kejenuhannya. Semakin tinggi
kejenuhan aluminium, akan semakin besar bahaya meracun terhadap tanaman.
Kandungan aluminium dapat tukar (Al3+) mempengaruhi jumlah bahan kapur yang
diperlukan untuk meningkatkan kemasaman tanah dan produktivitas tanah
(Anonimous, 2009). Kadar aluminium sangat berhubungan dengan pH tanah. Semakin
rendah pH tanah, maka semakin tinggi aluminium yang dapat dipertukarkan dan
sebaliknya. Disamping kadar aluminium yang dapat dipertukarkan, pengaruh jelek
aluminium diukur dengan derajat penjenuhan aluminium yang dinyatakan dengan:
Kejenuhan
Al =
Bila kejenuhan aluminium > 60%, tanah tersebut sering
dikatakan tidak layak untuk tanah pertanian sebelum direklamasi atau ameliorasi
terlebih dahulu. Oleh karena kejenuhan aluminium dipengaruhi oleh KTK dan juga
dipengaruhi oleh tekstur, maka semakin kasar tekstur tingkat kebahayaan
aluminium semakin tinggi (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Hakim, dkk (1986) menyatakan
bahwa keracunan aluminium menghambat perpanjangan dan pertumbuhan akar primer,
serta menghalangi pembentukan akar lateral dan bulu akar. Apabila pertumbuhan
akar terganggu, serapan hara dan pembentukan senyawa organik tersebut akan
terganggu. Sistem perakaran yang terganggu akan mengakibatkan tidak efisiennya
akar menyerap unsur hara.
Hidrogen
yang dapat dipertukarkan (H-dd) dan Kejenuhan Hidrogen
Hdd adalah kadar hydrogen yang terkandung didalam tanah.
Kemasaman tanah mempunyai 2 komponen yaitu (1) H aktif yang terdapat di dalam
larutan tanah (potensial), (2) H yang dapat dipertukarkan atau disebut
kemasaman cadangan. Kedua bentuk tersebut cenderung membentuk keseimbangan
sehingga perubahan pada yang satu mengakibatkan perubahan pada yang lain.
Apabila basa dibubuhkan pada tanah yang asam, H terlarut dinetralisasi dan
sebagian H yang dapat dipertukarkan terionisasi untuk mengembalikan
keadaan seimbang. Jumlah H yang dapat dipertukarkan dengan perlahan-lahan
berkurang. H terlarut akan menurun dan pH akan lambat laun meningkat (Foth,
1994).Kemasaman tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
(1) unsur P kurang tersedia,
(2) kekurangan unsur-unsur Ca dan Mg
sebagai basa tanah,
(3) kekurangan unsur Mo,
(4) Aktivitas mikroorganisme seperti
fiksasi N dari tanaman kacang-kacangan terhambat,
(5) kandungan Mn dan Fe yang
berlebih sehingga dapat menjadi racun bagi tanah dan tanaman, dan
(6) kelarutan ion Al dan H yang
sangat tinggi, sehingga merupakan faktor penghambat tumbuh tanaman yang
utama pada tanah masam (Rafi’i, 1990).
Peningkatan pH tanah tidak dapat diubah dengan mudah
jika terdapat banyak hambatan/sanggaan tanah (buffer), yang merupakan suatu
sifat umum dari campuran asam basa dengan garamnya. Komponen tanah yang
mempunyai sifat menyangga adalah gugus asam lemah seperti karbonat serta
kompleks-kompleks koloidal tanah. Asam lemah tersebut mempunyai tingkat
disosiasi yang lemah dan sebagian besar dari ion H masih tetap terjerap dalam
permukaan koloid. Adanya bahan penyangga tanah, dapat menjaga penurunan pH yang
drastis akibat bertambahnya ion H oleh suatu proses biologis atau
pemupukan. Kegiatan jasad mikro atau penambahan pupuk yang bersifat masam akan
menyumbangkan sejumlah ion H (Hakim, dkk, 1986). Ion H yang dapat dipertukarkan
adalah sumber utama H+ sampai pH tanah menjadi di bawah 6, bila Al pada lempeng
liat Oktahedral Al menjadi tidak mantap dan diserap sebagai Al yang dapat
dipertukarkan tersebut adalah sumber H+ .H yang bebas hidrolisis oleh Al . Yang
dapat dipertukarkan ialah meningkatnya konsentrasi H+ larutan tanah yang
dihasilkan dari didosiasi H (misel) dapat dipertukarkan dan yang
dihasilkan dari hal tersebut adalah H terjerap H larutan (Foth, 1994).
Kejenuhan H memiliki kesamaan dengan kejenuhan Al. Hal ini dapat dilihat dari
cara mendapatkan kejenuhan H sama dengan kejenuhan Al yaitu :
Kejenuhan
H =
Tingkat kejenuhan hidrogen di dalam tanah disebabkan ion H
yang terjerap pada permukaan koloid yang merupakan penyebab kemasaman. Hal ini
akan menyebabkan menurunnya pH tanah semakin drastis.
pH KCl dapat menunjukkan Al
tukar, jika pH KCl < 5,5 maka jumlah Al nyata dilarutan (Mukhlis,
2007). Hakim dkk (1986), menyatakan dalam keadaan yang sangat masam, Al
menjadi sangat larut yang dijumpai dalam bentuk kation Al3+ dan hidroksida Al.
Kedua ion Al itu lebih mudah terjerap pada koloid liat daripada ion H. Oleh
karena Al berada dalam larutan tanah mudah terhidrolisis, maka Al merupakan
penyebab kemasaman atau penyumbang ion H. Ion H yang dibebaskan secara demikian
akan memberikan nilai pH rendah bagi larutan tanah dan mungkin merupakan sumber
utama ion H dalam sebagian besar tanah masam.
Bermain live casino
BalasHapusdengan Bonus menarik dan kemenangan besar ada disini.
Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..
Klik >>>>>>> Daftar Game Live Casino
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online
Bonus Rollingan setiap hari & Bonus cashback setiap minggunya
BalasHapuskenapa tidak?
Mari join segera bersama kami di Pokervita
agent Poker terbaik tahun 2021
Info hub
WA:0812 2222 996